LUBUKLINGGAU, Tampaknya tim Aparat Penegak Hukum (APH) baik kejaksaan Negeri Lubuklinggau Sumatera Selatan maupun tindak pidana Korupsi (Tipikor) Polres Lubuklinggau harus segera turun kelapangan mengecek pembangunan yang dibangun oleh Dana Kelurahan, salah satunya yakni pembangunan Talud penahan Taman Pemakaman Umum (TPU) kelurahan Margarejo yang di duga jadi ajang korupsi dan mencari keuntangan pribadi oknum lurah.
Pantuan wartawan dilapangan pembangunan Talud dengan nilai anggaran Rp 150 juta tersebut dibuat asal jadi bahkan terkesan dapat merugikan masyarakat karena tak sesuai dengan anggaran yang di realisasikan dengan hasil yang dikerjakan.
Hal itu dilihat dari hasil pekerjaan talud tersebut menggelembung dan jika hujan turun dikwatirkan akan roboh bahkan tak rapi masih banyak kayu papan yang melekat di dinding bangunan.
"Bapak lihat sendiri bangunannya pak tak rapi bahkan ada tampalan pada dindi yang sudah retak dan bergelembung dikwatirkan hujan turun bangunan ini bakal jebol,"ungkap YN salah seorang warga setempat .
YN juga mengatakan bukan pihaknya tidak terima kasih atas apa yang sudah dibangun tetapi bangunan yang dibangun ini dikwatir azas manfaatnya hanya sebentar saja dan terkesan apa yang dibangun hanya formalitas untuk mencari keuntungan pribadi.
"Silakan mencari keuntangan dalam pembangunan talud ini tapi kwalitas dan hasilnya ya harus diperhatikan juga jangan asal bangun seperti saat ini yang bangunan taludnya sangat kurang bagus "tegasnya.
Hal serupa di ungkapkan KSN salah seorang warga setempat juga yang ikut bekerja dalam membangun talud tersebut menjelaskan bahwa dirinya bekerja sesuai dengan perintah lurah marga rejo karena dirinya hanya dapat upah harian sehingga bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan saja.
"Saya ikut kerja harian pak jumlah pekerja 9 orang nah kalau soal hasil pekerjaan bapak lihat sendiri kelapangan kami tidak bisa menjawab karena bukan kapasitas saya untuk menjawab silakan hubungi lurah atau ketua kelompok masyarakat margarejo,"ujarnya.
Sementara itu terpisah untuk mencari kebenaran informasi tersebut dan meminta hak jawab terkait adanya indikasi dugaan korupsi pada pembangunan talud kelurahan awak media mencoba mendatangi kantor lurah Lurah Margarejo untuk mencari Asmidiono selaku lurah pada jumat (8/10/2024) ditempatnya bekerja tidak dapat ditemui dan saat awak media mencoba menghubungi via telpon juga tidak ada jawaban.(Joni Farles)
Posting Komentar